BARRU - Upacara Hari Jadi ke-78 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung di halaman kantor Bupati Barru pada Kamis pagi (17/8/2023).
Bertindak selaku inspektur upacara (Irup) Sekda Barru Dr. Abustan AB, M.Si., dan diikuti segenap ASN yang lingkup pemerintah daerah Barru.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Abustan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan bahwa momentum Hari Jadi ke-78 Tahun Kemerdekaan RI menjadi sarana mengukuhkan tali persaudaraan. Berkah usia 78 Tahun Republik Indonesia merupakan buah perjuangan dan sumbangsih pemikiran, serta karya nyata para pejuang bangsa.
"Kita yang hadir di sini, semestinya melanjutkan perjuangan yang telah ditorehkan para pemimpin bangsa melalui komitmen dan kerja nyata untuk pembangunan. Pada kesempatan ini, ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada segenap pemimpin daerah yang berdedikasi membangun daerah dengan semangat kejuangan budaya Sipakalebbi (saling memuliakan), Sipakainga (saling mengingatkan), Sipapaccei (tolong menolong), Sipakatau (saling menghormati), yang sejatinya menjadi pedoman hidup bagi seluruh masyarakat Sulawesi Selatan tanpa terkecuali", kata Gubernur.
Menurut Gubernur, Tahun ini kita mengusung tema Hari Jadi ke-78 Republik Indonesia melalui “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju” yang merupakan seruan optimis untuk mengakselerasi pembangunan di segala bidang.
Di Tahun 2023 ini, angka pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 5, 29 persen (y-on-y), berdasarkan data BPS Sulsel.
Baca juga:
Kemendagri Komitmen Dukung Pelaksanaan PPKSP
|
"Pertumbuhan ekonomi ini bahkan melampaui ekonomi Nasional 5, 03 persen. Jika berdasarkan Provinsi, pertumbuhan ekonomi Sulsel berada pada urutan ke 8 se Indonesia. Provinsi Sulsel berperan terhadap perekonomian Nasional 3, 05 persen. Optimisme perekonomian Sulsel juga didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah daerah. Tahun ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus berfokus pada upaya-upaya peningkatan infrastruktur, mengatasi kesenjangan pendapatan, meningkatkan produktivitas komoditas, dan mendorong potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru, baik melalui hilirisasi industri pengolahan maupun dengan mengembangkan komoditas lain yang memiliki struktur hulu yang kuat", jelasnya.
Dia mengurai bahwa capaian pembangunan perekonomian Sulawesi Selatan ini berpengaruh signifikan dengan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), angka yang kemiskinan turun 8, 66%. Sementara, disparitas kemiskinan kota di Sulsel turun dari 12, 05% menjadi 11, 63%. Penurunan angka kemiskinan ini dipengaruhi beberapa faktor yang menunjukan pertumbuhan positif diantaranya adalah menggeliatnya perkembangan ekonomi sosial masyarakat diberbagai lapangan usaha dan penurunan angka pengangguran sebesar 30, 42 persen.
"Saat ini, Sulawesi Selatan telah mengekspor kurang lebih 250 komoditas dan produk Andalan yang meliputi produk Perikanan, Pertanian, Produk Industri serta produk tambang ke 34 Negara tujuan ekspor dengan volume sebesar 1.034, 66 ton dan nilai sebesar US$1, 12 Miliar atau setara dengan Rp16, 35 Triliun. Capaian ini mampu meningkatkan nilai ekspor Sulsel sebesar 148, 91?n mendorong neraca perdagangan Sulawesi Selatan surplus sebesar US$542, 82 atau setara dengan Rp7, 92 Triliun", terangnya.
Dikatakan, komoditas andalan Sulsel yang berkontribusi pada tingginya angka capaian ekspor adalah produk pertanian-perikanan, sektor industri dan pertambangan.
Sejalan dengan ekspor, Relisasi investasi Sulawesi Selatan juga meningkat dua kali lipat atau naik 110%. Rincian Realiasi Investasi Semester I Tahun 2023 terdiri dari Rp2, 614 Trilliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), serta Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp4, 846 Trilliun, dengan serapan Tenaga Kerja Lokal mencapai 11.224 Orang dan 36 Orang Tenaga Kerja Asing.
"Alhamdulillah berkat kinerja optimal, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berhasil meraih lebih dari 100 penghargaan dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Di bidang pertanian, Penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo atas keberhasilan menjaga ketahanan pangan di Indonesia dengan angka produksi tembus 5, 3 juta ton. Capaian ini adalah sumbangsih program Mandiri Benih Andalan yang mencapai 2.500 Ton untuk lahan seluas 100 Hektar yang dibagikan secara gratis kepada petani setiap tahun", ungkap Gubernur.
"Tahun 2023 ini telah masuk penyaluran tahap ketiga dan Alhamdulillah hasilnya telah dapat dinikmati petani kita melalui peningkatan produksi dari 5 ton/hektar menjadi 8 ton/hektar. Dengan demikian Sulawesi Selatan penyuplai 25-30 persen kebutuhan beras nasional dari BULOG, hingga menjadikan daerah yang kita cintai ini sebagai penyuplai beras terbesar di Indonesia", imbuhnya.
Lebih jauh Gubernur mengatakan, Sulawesi Selatan meraih penghargaan peringkat 2 (dua) terbaik nasional kategori pemerintah provinsi dalam Kinerja Terbaik Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bahkan meraih peringkat pertama dalam pencapaian penerapan SPM tertinggi di Kawasan Timur Indonesia.
"Kami juga berhasil menjadi satu-satunya pemerintah daerah yang masuk kategori Zona Hijau dalam indeks Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa. Hal ini menggambarkan terselenggaranya pangadaan barang dan jasa yang selalu berupaya untuk fair, transparan, akuntabel dan berkualitas dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Berkaitan dengan penyelamatan aset daerah, kami telah menertibkan aset senilai Rp8, 1 Triliun serta mengakuisisi Bandar Udara Sorowako yang telah dikuasai asing selama 40 tahun dengan nilai Rp110 Miliar", ujarnya.
Keberhasilan ini kami lanjutkan dengan meneruskan pembangunan infrastruktur yang sebelumnya bermasalah seperti Masjid Kubah 99 Asmaul Husna yang sempat mangkrak selama 3 tahun akhirnya telah dapat dimanfaatkan bersama oleh seluruh masyarakat Sulawesi Selatan", tandas Gubernur.
(HIKPB)